BRITA10 | Manusia telah berjuang melawan virus sejak ribuan tahun. Meskipun untuk beberapa penyakit virus, vaksin dan obat anti virus seperti Cacar telah memungkinkan kita tercegah dari dari infeksi, menyebar secara luas dan telah membantu orang terinfeksi pulih kembali, Namun kita masih jauh untuk dapat memenangkan pertarungan ini melawan virus.
Wabah Cacar/the new york times
Dalan beberapa dekade terakhir, virus telah melompat dari hewan ke manusia dan memicu wabah yang cukup besar hingga merengut ribuan nyawa seperti Wabah Ebola yang terjadi pada tahun 2014-2016 di Afrika Barat yang diperkirakan telah membunuh hingga 90% dari orang yang terinfeksi.
Baca Juga: Cara Terbaik Mengetahui Gejala dan Tanda Kanker Sejak Dini
Saat ini ada virus lain di luar sana yang sama-sama mematikannya yang beberapa diantaranya bahkan lebih mematikan. Corona Viris Baru atau SARS-CoV-2 atau dikenal dengan sebutan COVID-19 saat ini telah mendorong wabah di seluruh dunia dengan menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat karena hingga saat ini belum ada sarana untuk memerangi mereka.
Berikut 10 virus paling mematikan di dunia berdasarkan pada kemungkinan bahwa seseorang akan meninggal jika mereka terinfeksi dari salah satu virus dibawah ini.
Wabah Cacar/the new york times
Dalan beberapa dekade terakhir, virus telah melompat dari hewan ke manusia dan memicu wabah yang cukup besar hingga merengut ribuan nyawa seperti Wabah Ebola yang terjadi pada tahun 2014-2016 di Afrika Barat yang diperkirakan telah membunuh hingga 90% dari orang yang terinfeksi.
Baca Juga: Cara Terbaik Mengetahui Gejala dan Tanda Kanker Sejak Dini
Saat ini ada virus lain di luar sana yang sama-sama mematikannya yang beberapa diantaranya bahkan lebih mematikan. Corona Viris Baru atau SARS-CoV-2 atau dikenal dengan sebutan COVID-19 saat ini telah mendorong wabah di seluruh dunia dengan menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat karena hingga saat ini belum ada sarana untuk memerangi mereka.
Berikut 10 virus paling mematikan di dunia berdasarkan pada kemungkinan bahwa seseorang akan meninggal jika mereka terinfeksi dari salah satu virus dibawah ini.
10. Ebola Virus
Wabah Ebola pertama diketahui menyerang manusia terjadi di Republik Sudan dan Republik Demolratik Kongo pada tahun 1976. Salah satu virus paling mematikan di dunia ini menyebar melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lain atau jaringan dari orang atau hewan yang terinfeksi. Strain yang diketahui bervariasi secara dramatis dalam kematiannya. kata Elke Muhlberger, seorang ahli virus Ebola dan profesor mikrofologi di Universitas Boston.
Menurut WHO, Walaupun satu strain, Ebola Reston tidak membuat orang menjadi sakit, tetapi untuk strain Bundibugyo, tingkat kematiannya dapat mencapai 50% hingga 71% untuk strain Sudan.
Wabah yang sedang berlangsung di Afrika Barat sejak tahun 2014 merupakan salah satu wabah virus paling mematikan di dunia serta paling kompleks hingga saat ini.
9. HIV
Dalam dunia modern, HIV merupakan salah satu virus paling mematikan di dunia. Menurut Dr. Amesh Adalja, "Virus HIV merupakan pembunuh terbesar abad ini". Diperkirakan 32 juta orang meninggal karena virus HIV sejak pertamakali penyakit ini diketahui pada awal tahun 1980-an".
Obat antivirus yang kuat telah memungkinkan orang hidup selama bertahun-tahun dengan HIV. Tetapi penyakit ini terus menghancurkan banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah dimana 95% infeksi HIV baru terjadi. Hampir 1 setiap 25 orang dewasa di wilayah Afrika positif HIV. Terhitung lebih dari dua pertiga orang yang hidup dengan HIV diseluruh dunia.
Baca Juga: 7 Manfaat Luar Biasa Dari Mentega Cokelat
Baca Juga: 7 Manfaat Luar Biasa Dari Mentega Cokelat
8.Cacar
Pada tahun 1980, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa dunia bebas dari penyakit cacar yang selama ribuan tahun manusia berjuang hidup dari penyakit ini dengan membunuh 1 dari 3 orang yang terinfeksi. Sementara bagi mereka yang selamat meninggalkan bekas luka permanen hingga kebutaan.
Tingkat kematian jauh lebih tinggi pada populasi di luar Eropa, di mana orang memiliki sedikit kontak dengan virus sebelum membawanya ke wilayah mereka. Sejarawan memperkirakan 90% populasi asli Amerika meninggal karena cacar yang diperkenalkan oleh penjelajah Eropa. Pada abad ke-20 saja cacar telah menewaskan 300 juta orang di seluruh dunia.
Pada tahun 1980, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa dunia bebas dari penyakit cacar yang selama ribuan tahun manusia berjuang hidup dari penyakit ini dengan membunuh 1 dari 3 orang yang terinfeksi. Sementara bagi mereka yang selamat meninggalkan bekas luka permanen hingga kebutaan.
Tingkat kematian jauh lebih tinggi pada populasi di luar Eropa, di mana orang memiliki sedikit kontak dengan virus sebelum membawanya ke wilayah mereka. Sejarawan memperkirakan 90% populasi asli Amerika meninggal karena cacar yang diperkenalkan oleh penjelajah Eropa. Pada abad ke-20 saja cacar telah menewaskan 300 juta orang di seluruh dunia.
7. Hantavirus
Hantavirus pulnomary syndrome (HPS) pertamakali mendapat perhatian luas di Amerika pada tahun 1993, ketika seorang pemuda Navajo yang sehat dan tunangannya yang tinggal di daerah Four Corners Amerika Serikat meninggal dalam beberapa hari karena sesak nafas. Beberapa bulan kemudian otoritas kesehatan mengisolasi hantavirus dari Tikus Rusa yang tinggal di rumah salah satu orang yang terinfeksi.
Lebih dari 600 orang di AS sekarang telah terinfeksi HPS dan 36% diantaranya meninggal karena penyakit ini. Virus ini tidak ditularkan dari satu orang ke orang lain, melainkan orang yang tertular penyakit ini dari paparan kotoran tikus yang terinfeksi.
Baca Juga: 10 Antibiotik Alami Yang Ada Disekitar Kita
Hantavirus pulnomary syndrome (HPS) pertamakali mendapat perhatian luas di Amerika pada tahun 1993, ketika seorang pemuda Navajo yang sehat dan tunangannya yang tinggal di daerah Four Corners Amerika Serikat meninggal dalam beberapa hari karena sesak nafas. Beberapa bulan kemudian otoritas kesehatan mengisolasi hantavirus dari Tikus Rusa yang tinggal di rumah salah satu orang yang terinfeksi.
Lebih dari 600 orang di AS sekarang telah terinfeksi HPS dan 36% diantaranya meninggal karena penyakit ini. Virus ini tidak ditularkan dari satu orang ke orang lain, melainkan orang yang tertular penyakit ini dari paparan kotoran tikus yang terinfeksi.
Baca Juga: 10 Antibiotik Alami Yang Ada Disekitar Kita
6. Influenza
Menurut WHO, pada flu biasa, 500.000 orang di seluruh dunia meninggal karena penyakit ini. Tetapi kadang-kadang ketika strain flu baru muncul, pandemi terjadi dengan penyebaran penyakit yang lebih cepat dengan disertai oleh tingkat kematian yang tinggi.
Pandemi flu paling mematikan yang biasa disebut Flu Spanyol dimulai pada tahun 1918 yang menyebar hingga 40% populasi dunia menewaskan lebih dari 50 juta orang.
Menurut WHO, pada flu biasa, 500.000 orang di seluruh dunia meninggal karena penyakit ini. Tetapi kadang-kadang ketika strain flu baru muncul, pandemi terjadi dengan penyebaran penyakit yang lebih cepat dengan disertai oleh tingkat kematian yang tinggi.
Pandemi flu paling mematikan yang biasa disebut Flu Spanyol dimulai pada tahun 1918 yang menyebar hingga 40% populasi dunia menewaskan lebih dari 50 juta orang.
5. Dengue
Virus paling mematikan di dunia selanjutnya adalah Virus Dengue yang pertamakalinya muncul pada tahun 1950 di Filipina dan Thailand dan terus menyebar ke seluruh wilayah tropis dan subtropis di dunia. Hingga 40% dari populasi dunia sekarang tinggal di daerah-daerah dimana demam berdarah adalah endemik.
Menurut WHO, Dengue telah membuat sakit sekitar 50 - 100 juta orang per tahun. Meskipun tingkat kematian dengue lebih rendah dari beberapa virus lainnya, Namun 2,5% virus dapat menyebabkan Ebola yang disebut demam berdarah dengue dengan tingkat kematian hingga 20% bila tidak diobati.
Virus paling mematikan di dunia selanjutnya adalah Virus Dengue yang pertamakalinya muncul pada tahun 1950 di Filipina dan Thailand dan terus menyebar ke seluruh wilayah tropis dan subtropis di dunia. Hingga 40% dari populasi dunia sekarang tinggal di daerah-daerah dimana demam berdarah adalah endemik.
Menurut WHO, Dengue telah membuat sakit sekitar 50 - 100 juta orang per tahun. Meskipun tingkat kematian dengue lebih rendah dari beberapa virus lainnya, Namun 2,5% virus dapat menyebabkan Ebola yang disebut demam berdarah dengue dengan tingkat kematian hingga 20% bila tidak diobati.
4. Rotavirus
Dua vaksin sekarang tersedia untuk melindungi anak-anak dari Rotavirus. Penyebab utama penyakit ini adalah diare parah pada bayi dan anak kecil. Virus ini dapat menyebar dengan sangat cepat melalui apa yang oleh para peneliti disebut sebagai fecal-oral route.
Meskipun anak-anak di negara maju jarang meninggal karena infeksi Rotavirus, Namun Rotavirus adalah pembunuh di negara berkembang dimana perawatan rehidrasi tidak tersedia secara luas.
WHO memperkirakan bahwa diseluruh dunia 453.000 anak-anak dibawah 15 tahun meninggal akibat infeksi Rotavirus pada tahun 2008. Namun negara-negara yang telah memperkenalkan vaksin tersebut telah melaporkan penurunan yang signitifkan akan virus ini.
Baca Juga: 10 Jenis Kanker Paling Mematikan Di Dunia
Dua vaksin sekarang tersedia untuk melindungi anak-anak dari Rotavirus. Penyebab utama penyakit ini adalah diare parah pada bayi dan anak kecil. Virus ini dapat menyebar dengan sangat cepat melalui apa yang oleh para peneliti disebut sebagai fecal-oral route.
Meskipun anak-anak di negara maju jarang meninggal karena infeksi Rotavirus, Namun Rotavirus adalah pembunuh di negara berkembang dimana perawatan rehidrasi tidak tersedia secara luas.
WHO memperkirakan bahwa diseluruh dunia 453.000 anak-anak dibawah 15 tahun meninggal akibat infeksi Rotavirus pada tahun 2008. Namun negara-negara yang telah memperkenalkan vaksin tersebut telah melaporkan penurunan yang signitifkan akan virus ini.
Baca Juga: 10 Jenis Kanker Paling Mematikan Di Dunia
3. SARS-CoV
Virus paling mematikan di dunia selanjutnya adalah SARS-CoV yang dapat menyebabkan sindrom pernafasan akut yang sangat parah. Virus ini pertamakali muncul pada tahun 2002 di provinsi Guangdong, Cina Selatan. Virus ini kemungkinan berasal dari Kelelawar kemudian ditularkan ke Musang sebelum akhirnya menginfeksi manusia. Setelah memicu wabah di Cina, SARS-CoV kemudian menyebar ke-26 negara di dunia dengan menginfeksi lebih dari 8.000 orang dengan menewaskan lebih dari 770 orang selama 2 tahun.
Virus ini menyebabkan demam, menggigil dan sakit pada tubuh dan seringkali berkembang menjadi pneumonia, suatu komdisi yang sangat parah di mana paru-paru meradang dan terisi dengan nanah.
Virus paling mematikan di dunia selanjutnya adalah SARS-CoV yang dapat menyebabkan sindrom pernafasan akut yang sangat parah. Virus ini pertamakali muncul pada tahun 2002 di provinsi Guangdong, Cina Selatan. Virus ini kemungkinan berasal dari Kelelawar kemudian ditularkan ke Musang sebelum akhirnya menginfeksi manusia. Setelah memicu wabah di Cina, SARS-CoV kemudian menyebar ke-26 negara di dunia dengan menginfeksi lebih dari 8.000 orang dengan menewaskan lebih dari 770 orang selama 2 tahun.
Virus ini menyebabkan demam, menggigil dan sakit pada tubuh dan seringkali berkembang menjadi pneumonia, suatu komdisi yang sangat parah di mana paru-paru meradang dan terisi dengan nanah.
2. SARS-CoV-2 / COVID-19
SARS-CoV-2 merupakan keluarga dari virus SARS-CoV yang dikenal juga sebagai coronavirus atau COVID-19 yang pertamakali diindetifikasi pada bulan Desember 2019 di kota Wuhan, Cina. Seperti halnya SARS-CoV, Virus ini kemungkinan besar berasal dari Kelelawar melewati hewan peralihan sebelum menginfeksi manusia.
Sejak kemunculannya, SARS-CoV-2 telah menginfeksi ribuan orang di Cina dan ribuan lainnya di seluruh dunia. Wabah yang sedang berlangsung ini mendorong karantina secara luas di kota Wuhan dan kota-kota terdekat hingga negara-negara yang terkena dampak di dunia dan upaya negara-negara di seluruh dunia untuk mengembangkan diagnostik, perawatan dan vaksin.
Penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 atau yang biasa disebut COVID-19 memiliki angka kematian sekitar 2,3%. Orang-orang usia lanjut atau orang-orang yang memiliki riwayat penyakit tertentu tampaknya yang paling beresiko mengalami penyakit yang parah atau komplikasi. Gejala umum seperti demam, batuk kering dan sesak nafas dapat berkembang menjadi pneumonia yang lebih parah.
1. MERS-CoV
MERS-CoV adalah virus yang menyebabkan sindrom pernafasan Timur Tengah atau MERS telah memicu wabah di Arab Saudi pada tahun 2012 serta di Korea Selatan pada tahun 2015.Virus MERS merupakan keluarga yang sama dengan SARS-CoV dan SARS-CoV-2 yang kemungkinan besar berasal dari Kelelawar. Penyakit ini telah menginfeksi Unta sebelum menular ke manusia dengan memicu demam, batuk, sesak nafas pada orang yang terindeksi.
Baca Juga: 10 Obat Rumahan Untuk Mengusir Batuk Anda
Baca Juga: 10 Obat Rumahan Untuk Mengusir Batuk Anda
MERS telah berkembang menjadi pneumonia berat dan diperkirakan memiliki tingkat kematian antara 30% - 40% menjadikan MERS-CoV salah satu virus paling mematikan di dunia. Seperti halnya SARS-CoV dan SARS-CoV-2, MERS-CoV tidak memiliki perawatan atau vaksin.
Editor: Mahessa Rey
Sumber: LiveScience.com
Editor: Mahessa Rey
Sumber: LiveScience.com
No comments:
Post a Comment